Posts Tagged 'Indonesia'

Indonesia Harus Tegas soal Paspor

JAKARTA, KOMPAS.com —
Pemerintah Indonesia harus
tetap tegas dengan kesepakatan
bahwa tenaga kerja Indonesia di
Malaysia memegang sendiri
paspor mereka. Para pengusaha
agen pekerja asing di Malaysia
terus mendesak pemerintah mewajibkan
majikan memegang paspor tenaga kerja
Indonesia sebagai jaminan.
Demikian disampaikan Aktivis Migrant CARE di
Kuala Lumpur, Alex Ong, yang dihubungi lewat
telepon dari Jakarta, Kamis (26/8/2010).
Migrant CARE adalah organisasi nonpemerintah
yang aktif membela buruh migran Indonesia.
“Kami minta Pemerintah Indonesia untuk lebih
tegas soal kriteria MoU (nota kesepahaman
perlindungan tenaga kerja Indonesia sektor
domestik) yang sedang dibahas itu. Persatuan
Agen Pekerja Asing (PAPA) di Malaysia masih
bertahan supaya paspor dan buku tabungan TKI
ditahan sebagai collateral (agunan) bagi para
majikan,” ujar Alex.
Pemerintah Indonesia dan Malaysia belum
juga menyelesaikan MoU perlindungan TKI
sektor domestik. Perjanjian ini untuk
melindungi sedikitnya 400.000 TKI pembantu
rumah tangga di Malaysia yang selama ini
rentan menjadi korban terhadap pelanggaran
hak asasi manusia.
Dalam kunjungan ke Malaysia, Selasa
(18/5/2010), Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono dan Perdana Menteri Najib Abdul
Razak menyaksikan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Muhaimin Iskandar dan Menteri
Dalam Negeri Malaysia Hishamuddin
menandatangani surat perjanjian perlindungan
TKI informal pembantu rumah tangga. Kedua
pihak sepakat, TKI pembantu rumah tangga
berhak menyimpan sendiri paspor mereka dan
mendapatkan libur sehari dalam seminggu.
Kesepakatan tersebut akan dituangkan dalam
MoU yang berstatus lebih tinggi dari surat
perjanjian atau letter of intent (LoI) yang
masih dirundingkan kelompok kerja bersama
kedua negara. Indonesia masih belum
mencabut penghentian sementara pengiriman
TKI pembantu rumah tangga ke Malaysia yang
berlaku sejak 25 Juni 2009 sebelum MoU
ditandatangani.
“Agen pekerja asing Malaysia terus menuntut
pemerintah agar paspor tetap di tangan
majikan sebagai agunan. Pemerintah Indonesia
tidak boleh membiarkan hal ini.
Bagaimanapun, paspor adalah dokumen resmi
suatu negara yang harus dipegang pemiliknya,
bukan orang lain,” kata Alex.
Dua poin yang mengganjal MoU adalah
Pemerintah Indonesia mengingingkan
penetapan upah minimum TKI pembantu
rumah tangga dan struktur biaya penempatan
yang transparan. Namun, Malaysia meminta
kedua hal tersebut diserahkan kepada
mekanisme pasar.
Saat dikonfirmasi di Jakarta, Direktur
Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Luar
Negeri Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Roostiawati mengatakan, delegasi
Malaysia tidak pernah menyinggung soal
paspor dipegang majikan. Menurut
Roostiawati, yang juga anggota delegasi
Indonesia dalam pembahasan MoU, kedua
pihak tetap memegang komitmen yang sudah
ditandatangani para menteri dalam LoI.
“Kami tidak mendengar delegasi Malaysia
mengatakan ada desakan dari agensi mereka
(agar majikan tetap memegang paspor TKI).
Kalau soal upah, nanti atase ketenagakerjaan
Indonesia yang akan mengontrolnya melalui
kontrak kerja,” kata Roostiawati.
Adapun soal struktur biaya penempatan,
pemerintah kedua negara sepakat ingin
menekan lagi biaya 8.000 ringgit per orang
yang berlaku saat ini.
Penulis: Hamzirwan Editor: I Made Asdhiana

Posted from WordPress for Android

Pengakuan Warga Malaysia

Jika Aku WNI, Aku Pun Akan Marah
Kompas.com — Dalam sebuah
blog di situs Star Online, muncul
tulisan dari seorang beridentitas
malaysiamanaboleh.
Pemerintah menyadari mereka
memperlakukan buruk orang
Indonesia. Mengapa memelintir cerita dan
menganggap kita tak tahu apa-apa?
Saya menyarankan warga Malaysia
memosisikan diri sebagai orang Indonesia agar
bisa memahami perasaan 235 juta jiwa orang
Indonesia.
Para buruh migran di Malaysia sering
menerima perlakuan buruk oleh majikan
mereka. Buruh migran yang menjadi korban
pun tidak mendapat perlindungan hukum dari
aparat hukum Malaysia yang seharusnya
melindungi mereka.
Keadaan menjadi lebih buruk karena
pemerintah dan media membuat stigma buruk
terhadap pekerja asing. Citra buruk itu
melekat sedemikian rupa.
Dalam banyak hal, kebanyakan orang Malaysia
selalu menghubungkan buruh migran sebagai
orang Indonesia bergaji murah, berpendidikan
rendah, banyak terlibat kejahatan sehingga
tidak perlu dihormati serta bermental
pemeras.
Pemahaman tersebut tidak benar sama sekali.
Pandangan tersebut sangat bias dan
diskriminatif. Banyak orang Indonesia yang
berpendidikan tinggi ataupun menjadi pekerja
migran eksekutif. Tentu saja, pekerja yang
tidak terdidik akan mendapat bayaran rendah
serta bekerja di negara lain seperti Malaysia.
Jumlah buruh migran di Malaysia mencapai 10
persen dari keseluruhan penduduk Malaysia.
Tentu tidak heran jika 10 persen dari 100
persen angka kejahatan disumbangkan oleh
pekerja asing. Di dalam media setiap hari juga
muncul berita soal perampokan, pembunuhan,
dan pemerkosaan yang dilakukan oleh warga
Malaysia sendiri.
Jika saya orang Indonesia, saya pun akan
membenci Malaysia.
Saya merasa lebih malu lagi karena Malaysia
tidak mampu memahami bahwa buruh migran
pun berhak atas perlindungan hukum dan hak
asasinya perlu dijaga. Seorang bloger lain
beridentitas PatrickJB adalah satu dari sekian
banyak orang Malaysia berpandangan bias
seperti itu, yang juga menulis di blog saya.
Saya sedih karena orang-orang seperti itu
ternyata ada.
Saya tidak akan merasa heran lagi jika Malaysia
tak akan bisa menjadi tempat yang lebih baik.
Karena realitas yang terjadi tidak hanya ada di
hadapan saya. Kenyataan adalah realitas
seperti itu adalah orang-orang seperti Anda.
Realitasnya adalah Anda.
Blog ini juga dikomentari bahwa RELA (bagian
aparat Malaysia) suka memeras.

Posted from WordPress for Android

ATLANTIS MUNGKINKAH BERADA DI INDONESIA

Mungkinkah Peradaban kuno yang pernah sangat maju pernah berada di Indonesia. PERADABAN ATLANTIS? Banyak orang mungkin akan meragukannya, tapi tidak menurut para ahli yang melakukan penelitian selama beberapa dekade ini. Rasa frustasi mereka karena tak juga menemukan peradaban yang hilang dilokasi yang diduga selama ini yaitu samudra Atlantik telah membawa mereka pada suatu fakta dan kesimpulan yang mencengangkan Dunia Barat sehingga ditutup-tutupi dan dianggap hanya sebuah khayalan belaka. mungkin itu adalah suatu ekspresi kekecewaan karena awal peradaban manusia tidak berasal dari mereka.
Tapi fakta dan kecocokan dari berbagai sumber sejarah tidak bisa dipungkiri lagi, bahkan tempat diturunkannya Nabi Adam As. Dan Hawa dalam Al-quran memiliki kesamaan ciri dengan wilayah Nusantara, yaitu Iklimnya yang sejuk, tempat makanan berupa buah-buahan yang melimpah, sinar matahari sepanjang tahun, dan air yang berlimpah.
Mungkin kita juga terkejut dan akan penasaran setelah membaca fakta-fakta berikut. Continue reading ‘ATLANTIS MUNGKINKAH BERADA DI INDONESIA’


Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 2 other subscribers